Tugas APSI Pertemuan 2 :
1. Sebutkan dan jelaskan kelebihan serta kekurangan dari model proses yang ada!
2. Anda adalah seorang manajer yang mendapatkan proyek sebuah perangkat lunak pengolah database
yang sangat sederhana, tetapi waktu yang ditentukan oleh pelanggan sangat ketat.
pertanyaan :
model pengembangan perangkat lunak mana yang anda pilih dan jelaskan alasannya.
3. Anda dipilih seorang manajer proyek yang mendapat proyek yang membangun sebuah aplikasi yang
sangat mirip dengan aplikasi lain yang sudah pernah dibangun sebelumnya, meskipun yang satu ini
lebih besar dan kompleks, syarat-syaratnya sudah di dokumentasikan dengan teliti oleh pemakai.
pertanyaan :
model pengembangan perangkat lunak mana yg anda pilih dan jelaskan alasnya.
4. Buatlah sebuah program dan lakukan pengujian black box tehadap program yang anda buat!
program bebas
Jawabannya :
1.
A. Metode System Development Life Cycle (SDLC)
Model SDLC atau
Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun.
Model ini mengusulkan sebuah
pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang
dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode,
pengujian, dan pemeliharaan
Model ini
disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu
sebelum yang lainnya. Model ini
biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang
akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar. Tidak sesuai atau
tidak terlalu disarankan untuk small scale project karena:
~
Resource
intensive
~ Tidak
fleksibel
~ Sulit
untuk aplikasi dengan perubahan cara pengambilan keputusan yang cepat
Tahapan-tahapan
(SDLC):
- Fase Perencanaan Sistem
- Fase Analisis Sistem
- Fase Perancangan Sistem secara Umum
- Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- Mudah diaplikasikan.
- Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
- Kekurangan
- Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
- Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
- Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.
- Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
Prototyping adalah proses
iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem
yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama
antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool
pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapan
Model Prototyping
1. Pengumpulan Kebutuhan
2. Membangun Prototyping
3. Menggunakan Sistem
4. Mengkodekan Sistem
5. Menguji Sistem
6. Evaluasi Sistem
7. Evaluasi Protoptyping
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
- Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.
- Digunakan untuk memperluas SDLC.
- Kekurangan
- Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
- Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
- Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
- Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.
3. Model
RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah
penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode
prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan
perancangan sistem informasi
selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60
sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Tahapan-tahapan Model RAD
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
- Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
- Kekurangan
- Tidak cocok untuk proyek skala besar.
- Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
- Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
- Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
D. Model Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah
model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari
prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier.
Model iteratif ditandai
dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat
lunak yang lebih lengkap secara bertahap.
Tahapan-tahapan
Model Spiral
- Komunikasi Pelanggan
- Perencanaan
- Analisis Resiko
- Perekayasaan
- Konstruksi dan Peluncuran
- Evaluasi Pelanggan
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
- Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
- Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
- Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
- Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .
- Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
- Kekurangan
- Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
- Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
- Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute
Model ini
merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena
tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam
model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses
dilakukan bercabang.
Tahapan-Tahapan Model V
- Requirement Analysis & Acceptance Testing
- System Design & System Testing
- Architecture Design & Integration Testing
- Module Design & Unit Testing
- Coding
- Kelebihan
- V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
- V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V Model.
- Kekurangan
- V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
- V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
Disini
pengembangan dilakukan
langsung oleh end-user. Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan,
karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem
dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian mutu dan
kecenderungan tumbuhnya “private” sistem informasi.
Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.
Tahapan-tahapan EUD
1. Tahap
inisasi (initiation)- Tahap ketularan (contagion)
- Tahap kendali (control)
- Tahap matang (mature)
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- Dapat menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
- Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan sendiri oleh pemakai.
- Menambah atau meningkatkan partisifasi aktif pemakai dalam proses pengembangansistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.
- Dapat menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikembangkan serta teknollogi yang digunakan dalam sistem.
- Kekurangan
- Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka dalam hal ini pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai teknologi informasi (computer literacy) serta pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
- End user computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak sistem informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
- End user computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan teknis pemakai sekaligus pengembang sistem.
Outsourcing merupakan
salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan
pengelolaannya pada pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan
efisiensi kerja. Metode ini seringkali juga disamakan
dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau
istilah lain yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama,
yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- Manajemen TI yang lebih baik, TI dikelola oleh pihak luar yang telah berpengalaman dalam bidangnya, dengan prosedur dan standar operasi yang terus menerus dikembangkan.
- Fleksibiltas untuk meresponse perubahan TI yang cepat, perubahan arsitektur TI berikut sumber dayanya lebih mudah dilakukan.
- Akses pada pakar TI yang lebih baik.
- Fokus pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana sistem TI-nya bekerja
- Kekurangan
- Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan
- Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.
- Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan oleh vendor.
- Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.
- Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.
- Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan.
2. Saya akan memilih model pengembangan dengan Metode System Development Life Cycle (SDLC), karena dengan menggunakan model pengembangan ini menciptakan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik, dan dimulai dengan kemajuan sistem pada seluruh analisis,desain,kode, pengujian dan pemeliharaannya. Serta tahapan-tahapan yang akan dilalui sangat mudah dimengerti dan mudah untuk diaplikasikan.
3. Saya akan memilih model pengembangan Metode Outsourcing, karena metode ini telah di bentuk untuk mempermudah memindahkan pengelolaan ke pihak lain. Dan akan lebih menghemat waktu dalam pengintegrasiannya sehingga lebih efisien pengerjaannya.
4. Ini adalah hasil pengujian blackbox pada program toko mas saya.
Skenario Pengujian
|
TEST
|
Hasil Yang Diharapkan
|
Hasil Pengujian
|
Kesimpulan
|
Mengosongkan
Berat lalu klik CETAK
|
|
Sistem akan menolak akses untuk
CETAK dan menampilkan peringatan “ Anda Belum Menginput BERAT!!”
|
|
VALID
|
Semua
data sudah terisi, namun belum klik SAVE, tetapi sudah klik CETAK
|
Sistem akan menolak akses untuk
CETAK dan menampilkan peringatan “Anda
Belum SAVE data!!”
|
VALID
|
||
Ketika
sudah selesai di form pembelian klik KELUAR
|
Sistem akan mengkonfirmasi dan
menampilkan konfirmasi “APAKAH ANDA INGIN KELUAR??”
|
VALID
|